GridOto.com - Banyak pemilik mobil bekas yang banding-bandingkan perawatan transmisi CVT dengan transmisi matik konvensional.
Di pasaran, sudah cukup banyak mobil matik menggunakan transmisi CVT.
Meskipun masih ada sejumlah mobil masih mengandalkan transmisi matik konvensional.
Ternyata, ada sejumlah kelebihan transmisi CVT yang tidak dimiliki transmisi matik konvensional.
"Transmisi CVT girboksnya lebih kompak ketimbang matik konvensional," sebut Sugito.
Sugito ini Pemilik bengkel spesialis Honda Camp di Pramuka, Jakarta Pusat.
Hal ini berkaitan dengan jumlah komponen yang ada di dalam masing-masing girboks gaes.
Pada transmisi CVT, komponen utama hanya terdiri dari pulley set (primary pulley dan secondary pulley) ditambah satu set clutch untuk gigi mundur.
Pulley set diikat oleh belt baja yang membentuk rasio gigi.
"Matik konvensional lebih kompleks, untuk satu gigi ada sepasang set clutch plat kopling dan kampas kopling," jabar Sugito.
"Kalau ada 5 gigi berarti ada 5 set atau 10 plat dan kampas kopling," sambungnya.
Matik konvensional lebih banyak komponen yang harus diperhatikan, ketika perbaikan saat overhaul.
Sedangkan pada transmisi CVT komponen yang diperhatikan lebih sedikit.
Usia oli transmisi CVT bisa diganti dalam jangka waktu lebih lama ketimbang oli transmisi matik konvensional seperti ATF (Automatic Transmission Fluid).
Pasalnya, gesekan komponen dari transmisi CVT tidak setinggi matik konvensional.
Sugito menghimbau kunci penting dalam perawatan transmisi otomatis adalah menjaga kualitas oli transmisi dengan penggantian secara rutin.
"Kalau transmisi matik sampai rusak karena oli transmisi jarang ganti biaya perbaikannya sama besar," tutup Sugito.
Baca Juga: Biar Aman, Begini Cara Yang Tepat Melakukan Engine Brake di Mobil Matik
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR